Jumat, 19 April 2013


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempuyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.  Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida.
Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida dari suatu protein, membuktikan adanya asam amino bebas dalam suatu protein, membuktikan adanya asam amino yang berinti benzena, mengetahui kelarutan protein terhadap suatu pelarut tertentu secara kualitatif
Dasar Teori
Sebagian besar ilmu kimia organisme hidup menyangkut 5 golongan senyawa utama, yaitu: karbohidrat, lipida, mineral, asam nukleat dan protein. Protein menentukan kebanyakan sifat-sifat yang ditemukan dalam kehidupan. Protein menentukan metabolisme, membentuk jaringan dan membertikan kemungkinan bagai kita untuk bergerak. Protein juga berfungsi mengangkut senyawa-senyawa dan melindungi kita dari penyebaran mikroorganisme yang merugikan. Bahkan sifat-sifat yang diturunkan oleh suatu organisme untuk membentuk bermacam-macam jenis protein dengan kecepatan yang berbeda. Selain itu proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu hemoglobin dalam butir darah merah (eritrosit) yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh adalah salah satu jenis protein. Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Uji kualitatif  proteen dalam praktikum kali ini terdiri dari beberapa macam yaitu:
Uji Millon
            Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna
Uji Biuret
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning
Uji Pengendapan
            reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.











Data pengamatan
Uji Millon
No
Jenis Larutan
Hasil pengamatan
1
2 ml larutan albumin + 4 tetes reagon millon
Warna awal putih keruh

Pemanasan 1:

4 menit Putih Keruh menggumpal

Pemanasan 2 :

1,5 mnit menggumpal sempurna dan ada gelembung
2
2 ml glatin + 4 tetes reagen millon
Warna awal kuning pucat dan menggumpal

Pemanasan 1:

2 menit warna putih
4 menit warna kuning jernih

Pemanasan 2 :

4,5 warna kuning keputihan

3
2 ml kasein + 4 tetes reagen millon
Warana awal putih jernih

Pemanasan 1 :
 warna tetap puth jernih

Pemanasan 2

4,5 menit warnanya putih jernih ada gelembung





Uji Biuret
NO
Jenis Larutan
Hasil Pengamatan
1
1 ml larutan albumin + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes
Sebelum homogenisais warna laritan putih bening
Setelah di kocok warna berubah menjadi ungu (violet)
2
1 ml glatin + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes
Sebelum dihomogenisasi warna larutan biru dan glatin berwarna coklat
Sesudah dihomognisasi warna menjadi ungu (Violet) Namun glatin tercampur
3
1 ml kasein + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes
Sebelum dihomogenisasi warna larutan putih bening
Setelah di kocok larutan berubah menjadi biru bening

Uji Pengendapan
No
Pereaksi
Hasil
1
1 ml HCl 0,1 N, 6 ml etanol 95%
Larutan atas berwarna putih benng, bawah berwarna putih susu, diantara keduanya lapian terdapat warna kuning, endapan berwarna putih dan tidak larut
2
1 ml NaOH 0,1 N, 6 ml etanol 95%
Terbagi 3 lapisan, atas berwarna putih dan menggumpal, lapisan tengah berwarna putih bening, lapisan bawahnya berwarna putih dan terdapat endapan, putih susu, lapisan bawah encer larutan pereaksi larut meskipun tidak selurunya
3
1 ml Buffer asetat, 6 ml etanol 95%
Terbagi 3 lapisan atas berwarna putih dan menggumpal, lapisan tengah berwarna putih bening, lapisan bawahnya berwarna putih tapi encer, terdapat endapan Putih susu, larutan pereaksi larut saat di panaskan





Pembahasan
1.      Uji Biuret
      Uji biuret merupakan reaksi untuk identifikasi protein secara umum. Pada percobaan ini, ketika larutan albumin telur ditambahkan dengan beberapa tetes larutan CuSO4, terbentuk larutan yang berwarna ungu. Hal ini menunjukkan uji positif terhadap uji biuret karena terbentuknya kompleks Cu2+ dengan asam amino pada larutan albumin. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.

2.      Uji Millon
Reagen Millon terdiri dari merkuri dan ion merkuro dalam asam nitrat dan asam nitrit. Sampel protein yang mengandung asam amino ketika direaksikan dengan reagen Million akan membentuk garam merkuri dari tirosi yang ternitrasi. Garam yang terbentuk ini akan memberikan warna yang spesifik yaitu warna merah. Warna yang terbentuk tersebut mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan mengandung asam amino. Pengujian Millon dilakukan dengan cara mencampurkan 5 tetes reagen Millon ke dalam dalam tabung reaksi berisi 3 ml sampel. Campuran yang kemudian dipanaskan bertujuan untuk mempercepat reaksi antara reagen dengan sampel sehingga terbentuknya garam merkuri lebih cepat. Penambahan reagen tidak boleh terlalu banyak karena warna yang terbentuk pada saat pemanasan akan menghilang.

3.      Uji Pengendapan
Pada percobaan yang keempat dilakukan percobaan pengendapan dengan alkohol, hasil pengamatan yang kita peroleh adalah pada tabung I yang ditambahkan buffer asetat dan etil alkohol 95% terbentuk endapan cukup banyak dan pada tabung II yang berisi albumin dengan penambahan HCl dan etil alkohol 95% terbentuk pula endapan tetapi pada tabung III yang berisi albumin dengan penambahan NaOH dan etil alkohol tidak terlihat adanya endapan. Protein akan terdenaturasi atau mengendap bila berada pada titik isolistriknya, yaitu pH dimana jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatifnya. Pada uji ini, albumin yang dilarutkan dalam buffer asetat pH 4,7 menunjukkan adanya endapan sedangkan albumin yang dilarutkan dalam HCl maupun NaOH, keduanya tidak menunjukkan adanya pengendapan, namun setelah ditambahkan buffer asetat dengan volume berlebih, protein pun mengendap hal ini menunjukkan bahwa protein albumin mengendap pada titik isolistriknya









Kesimpulam
Pada uji biuret  hasil positif ditunjukan pada kedua larutan protein yaitu albumin dan gelatin. Uji biuret ini digunakan untuk mengidentifikasi protein. Uji ini psitif jika terjadi perubahan warna sampel menjadi ungu atau keunguan. Penambahan NaOH pada sampel sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. Penambahan CuSO4 akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu.
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna
Reagen Millon adalah larutan asam nitrat yang mangandung raksa (I) nitrat dan raksa (II) nitrat. Bila reagn millon dicampurkan dengan larutan yang mengandung protein akan terbentuk endapan putih yang akan berubah merah bila dipanaskan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog