PENDAHULUAN
Latar Belakang
Protein (protos yang berarti ”paling
utama”) adalah senyawa organik
kompleks yang mempuyai bobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan
peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam
amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika
bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai
polipeptida.
Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang
sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain
sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan
hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia
berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan
hal-hal yang berkaitan dengannya.
Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui adanya ikatan peptida dari suatu protein, membuktikan adanya
asam amino bebas dalam suatu protein, membuktikan adanya asam amino yang
berinti benzena, mengetahui kelarutan protein terhadap suatu pelarut tertentu
secara kualitatif
Dasar Teori
Sebagian besar ilmu kimia
organisme hidup menyangkut 5 golongan senyawa utama, yaitu: karbohidrat,
lipida, mineral, asam nukleat dan protein. Protein menentukan kebanyakan
sifat-sifat yang ditemukan dalam kehidupan. Protein menentukan metabolisme,
membentuk jaringan dan membertikan kemungkinan bagai kita untuk bergerak.
Protein juga berfungsi mengangkut senyawa-senyawa dan melindungi kita dari
penyebaran mikroorganisme yang merugikan. Bahkan
sifat-sifat yang diturunkan oleh suatu organisme untuk membentuk bermacam-macam
jenis protein dengan kecepatan yang berbeda. Selain
itu proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim,
suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu hemoglobin
dalam butir darah merah (eritrosit) yang berfungsi mengangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh jaringan tubuh adalah salah satu jenis protein. Protein
(asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti
misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).
Uji kualitatif
proteen dalam praktikum kali ini terdiri dari beberapa macam yaitu:
Uji MillonPereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna
Uji Biuret
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida
yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari
preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau
lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino,
atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin
membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin
menghasilkan senyawa berwarna kuning
Uji Pengendapanreaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.
Data pengamatan
Uji Millon
No |
Jenis Larutan |
Hasil pengamatan |
1
|
2 ml larutan albumin + 4 tetes reagon millon |
Warna awal putih keruh
Pemanasan 1:
4 menit Putih Keruh menggumpal
Pemanasan 2 :
1,5 mnit menggumpal sempurna dan
ada gelembung
|
2
|
2 ml glatin + 4 tetes reagen millon |
Warna awal kuning pucat dan
menggumpal
Pemanasan 1:
2 menit warna putih
4 menit warna kuning jernih
Pemanasan 2 :
4,5 warna kuning keputihan
|
3
|
2 ml kasein + 4 tetes reagen millon |
Warana awal putih jernih
Pemanasan 1 :
warna tetap puth jernih
Pemanasan 2
4,5 menit warnanya putih jernih
ada gelembung
|
Uji Biuret
NO
|
Jenis Larutan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
1 ml larutan albumin + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes |
Sebelum homogenisais warna laritan putih bening Setelah di kocok warna berubah menjadi ungu (violet) |
2
|
1 ml glatin + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes |
Sebelum dihomogenisasi warna larutan biru dan glatin berwarna coklat Sesudah dihomognisasi warna menjadi ungu (Violet) Namun glatin tercampur |
3
|
1 ml kasein + 1 ml NaOH + CuS 0,1 dua tetes |
Sebelum dihomogenisasi warna larutan putih bening Setelah di kocok larutan berubah menjadi biru bening |
Uji Pengendapan
No
|
Pereaksi
|
Hasil
|
1
|
1 ml HCl 0,1 N, 6 ml etanol 95% |
Larutan atas berwarna putih benng, bawah berwarna putih susu, diantara
keduanya lapian terdapat warna kuning, endapan berwarna putih dan tidak larut |
2
|
1 ml NaOH 0,1 N, 6 ml etanol 95% |
Terbagi 3 lapisan, atas berwarna putih dan menggumpal, lapisan tengah
berwarna putih bening, lapisan bawahnya berwarna putih dan terdapat endapan,
putih susu, lapisan bawah encer larutan pereaksi larut meskipun tidak
selurunya |
3
|
1 ml Buffer asetat, 6 ml etanol 95% |
Terbagi 3 lapisan atas berwarna putih dan menggumpal, lapisan tengah
berwarna putih bening, lapisan bawahnya berwarna putih tapi encer, terdapat
endapan Putih susu, larutan pereaksi larut saat di panaskan |
Pembahasan
1.
Uji Biuret
Uji biuret merupakan reaksi untuk identifikasi protein secara umum. Pada percobaan ini, ketika larutan albumin telur ditambahkan dengan beberapa tetes larutan CuSO4, terbentuk larutan yang berwarna ungu. Hal ini menunjukkan uji positif terhadap uji biuret karena terbentuknya kompleks Cu2+ dengan asam amino pada larutan albumin. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Uji biuret merupakan reaksi untuk identifikasi protein secara umum. Pada percobaan ini, ketika larutan albumin telur ditambahkan dengan beberapa tetes larutan CuSO4, terbentuk larutan yang berwarna ungu. Hal ini menunjukkan uji positif terhadap uji biuret karena terbentuknya kompleks Cu2+ dengan asam amino pada larutan albumin. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
2.
Uji Millon
Reagen Millon terdiri dari merkuri dan
ion merkuro dalam asam nitrat dan asam nitrit. Sampel protein yang mengandung
asam amino ketika direaksikan dengan reagen Million akan membentuk garam
merkuri dari tirosi yang ternitrasi. Garam yang terbentuk ini akan memberikan
warna yang spesifik yaitu warna merah. Warna yang terbentuk tersebut
mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan mengandung asam amino. Pengujian
Millon dilakukan dengan cara mencampurkan 5 tetes reagen Millon ke dalam dalam
tabung reaksi berisi 3 ml sampel. Campuran yang kemudian dipanaskan bertujuan
untuk mempercepat reaksi antara reagen dengan sampel sehingga terbentuknya
garam merkuri lebih cepat. Penambahan reagen tidak boleh terlalu banyak karena
warna yang terbentuk pada saat pemanasan akan menghilang.
3.
Uji
Pengendapan
Pada percobaan yang keempat dilakukan
percobaan pengendapan dengan alkohol, hasil pengamatan yang kita peroleh adalah
pada tabung I yang ditambahkan buffer asetat dan etil alkohol 95% terbentuk
endapan cukup banyak dan pada tabung II yang berisi albumin dengan penambahan
HCl dan etil alkohol 95% terbentuk pula endapan tetapi pada tabung III yang
berisi albumin dengan penambahan NaOH dan etil alkohol tidak terlihat adanya
endapan. Protein akan terdenaturasi atau mengendap bila berada pada titik
isolistriknya, yaitu pH dimana jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan
negatifnya. Pada uji ini, albumin yang dilarutkan dalam buffer asetat pH 4,7
menunjukkan adanya endapan sedangkan albumin yang dilarutkan dalam HCl maupun
NaOH, keduanya tidak menunjukkan adanya pengendapan, namun setelah ditambahkan buffer
asetat dengan volume berlebih, protein pun mengendap hal ini menunjukkan bahwa
protein albumin mengendap pada titik isolistriknya
Kesimpulam
Pada
uji biuret hasil positif ditunjukan pada
kedua larutan protein yaitu albumin dan gelatin. Uji biuret ini digunakan untuk
mengidentifikasi protein. Uji ini
psitif jika terjadi perubahan warna sampel menjadi ungu atau keunguan.
Penambahan NaOH pada sampel sebagai katalis untuk mempercepat reaksi.
Penambahan CuSO4 akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan
peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu.
larutan
merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan
pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi
merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol,
karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna
Reagen
Millon adalah larutan asam nitrat yang mangandung raksa (I) nitrat dan raksa
(II) nitrat. Bila reagn millon dicampurkan dengan larutan yang mengandung
protein akan terbentuk endapan putih yang akan berubah merah bila dipanaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar